"Petani sudah harus berubah dan memasarkan hasil pertaniannya melakui internet. Saat ini jumlahnya baru 41% memang dan itu yang harus ditingkatkan," kata Nizaruddin.
Dia menambahkan, menciptakan petani milenial memang memiliki tantangan karena harus ikut berkontribusi meningkatkan sektor pertanian. Jadi bukan hanya sekadar bagian dari sektor pertanian.
"Jadi dia bukan hanya petani saja. Tapi harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Intinya, harus bisa berkontribusi. Karena dengan menciptakan petani milenial, juga bisa mengubah karakteristik petani yang sekarang sudah tua. Jadi petani milenial itu harus berpendidikan dan mumpuni untuk jadi petani," katanya.
Nizaruddin mengatakan, untuk hal ini, BPS memang tidak bisa memberi rekomendasi ke Pemerintah termasuk yang ada di daerah. Tapi BPS bisa memberi data yang akan digunakan sebagai gambaran untuk mewujudkan target di tahun 2024 mendatang.
"Jadi BPS itu bisa memberi data. Apa kira-kira yang bisa dilakukan oleh pengambil kebijakan. Jadi hanya gambaran atau inside dengan kondisi saat ini. Tentu data yang diberikan bisa membantu pengambil kebijakan," tandasnya.