Dia menilai, kondisi makro dan mikro ekonomi tetap baik meski sempat diguncang gelombang protes dan gejolak politik. Pasar modal juga tidak terlalu terdampak yang mengindikasikan kepercayaan investor terhadap ekonomi RI.
“Indikator secara makro baik, secara mikro selama pasca kejadian stock market (pasar saham) juta turunnya relatif tipis, dan sudah rebound (bangkit) kembali," ujarnya.
“Dari sisi rupiah juga kuat di Rp16.400 bahkan secara makro itu baik, tinggal beberapa program itu akan dilakukan penebalan terhadap program yang diberikan masyarakat. Artinya kita memiliki program yang dinikmati oleh baik itu kelas menengah itu akan kita terus tebalkan,” katanya.
Airlangga menambahkan inflasi juga terkendali di angka 2,31 persen, bahkan sempat terjadi deflasi pada Agustus 2025 secara bulanan. Kondisi ini memberi peluang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga dan memperkuat kredit.
“Dengan suku bunga yang lebih rendah, harapannya kredit bisa lebih didorong agar sektor riil bergerak dan lapangan kerja tetap terjaga,” ucapnya.