sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Yakin Intervensi Teknologi Mampu Pacu Produksi Migas

Economics editor Atikah Umiyani
01/10/2024 05:33 WIB
Salah satu KKKS yang menjadi sorotan pemerintah terkait hal tersebut adalah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). 
Pemerintah Yakin Intervensi Teknologi Mampu Pacu Produksi Migas (foto: MNC media)
Pemerintah Yakin Intervensi Teknologi Mampu Pacu Produksi Migas (foto: MNC media)

Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan tantangan berat dihadapi Indonesia adalah ketidakseimbangan antara produksi (supply) dan konsumsi (demand). 
"Sekarang lifting (minyak) kita itu 600 ribu barrel oil per day (bopd). Sementara konsumsi kita 1,5 sampai 1,6 juta ribu bopd," ujar Bahlil. 

Bahlil sendiri telah meminta ExxonMobil Cepu Ltd untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 150.000 barel minyak per hari (BOPD) pada tahun 2026. 

"Exxon menargetkan 125 ribu barel untuk 2026. Tapi saya punya keyakinan, dengan sistem manajemen, etos kerja, dan kreativitas tim Exxon di lapangan, ExxonMobil harus bisa mencapai di atas 150 ribu barel per hari pada tahun 2026 untuk mengurangi defisit lifting kita," ujar Bahlil.

Hingga September 2024, produksi Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris telah menghasilkan minyak bumi sebesar 136.701 BOPD dan 36,49 MMSCFD.

Pada Maret 2024 lalu, SKK Migas bersama EMCL berhasil melakukan tajak sumur produksi infill dan clastic di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement