Pada awal 2009, riset NYFER juga menemukan bahwa jumlah ini meningkat tiga kali lipat menjadi sekitar 25 ribu.
Meski demikian, Undang-Undang Kebijakan Migrasi Modern di Belanda sempat mengakui pengaruh positif para imigran terhadap perekonomian Belanda.
Beberapa sektor ekonomi di Belanda menarik sejumlah besar migran berketerampilan tinggi.
Hal ini karena sistem sponsor Belanda yang diakui, imigran yang berasal dari negara non-Uni Eropa dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan dan berkontribusi pada perekonomian Belanda.
Otoritas lokal di Belanda telah melakukan studi konklusif mengenai kontribusi ekonomi para imigran ini, di antaranya:
- Peningkatan produk domestik bruto (PDB) karena upah yang dibayarkan kepada imigran
- Penurunan tingkat pengangguran di Belanda karena para migran mengambil posisi pekerjaan yang lowong
- Peningkatan kualitas lembaga penelitian Belanda karena SDM akademik dari luar negeri didorong untuk pindah ke Belanda dan membantu pengusaha menciptakan produk baru dan lebih efektif.
- Imigrasi mengkompensasi kenaikan biaya pemerintah Belanda karena penuaan penduduk. Dalam kasus ini, imigran muda yang bekerja di pasar tenaga kerja Belanda memberikan kontribusi besar untuk meringankan keuangan publik.
- Pendapatan rata-rata penduduk meningkat karena biaya akomodasi yang dilakukan oleh imigran ke Belanda.
Biaya imigran diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang karena imigran rata-rata memiliki lebih banyak anak daripada penduduk asli.
Sementara tanpa migrasi, penduduk Belanda saat ini akan berkurang dari 17,5 juta menjadi 13 juta pada tahun 2100. Dengan tingkat imigrasi seperti pada periode 2015-2019, jumlahnya akan menjadi 23 hingga 24 juta.
Kondisi ini menyebabkan model negara kesejahteraan Belanda tidak dapat menanggung beban yang terus bertambah ini tanpa batas.
Pergeseran mendasar dalam kebijakan diperlukan pemerintah Belanda karena populasi imigran dari Afrika dan Timur Tengah tumbuh dari 1,6 miliar hari ini menjadi 4,7 miliar pada akhir abad ini.
Adapun hasil penelitian dari Universitas Amsterdam merujuk pada pendapat dari ekonom Amerika dan pemenang Hadiah Nobel, Milton Friedman, yang menjelaskan bahwa terus menerima migran akan menggerus model negara kesejahteraan ala Belanda. (ADF)