Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda DKI Jakarta Marulina Dewi Mutiara menjelaskan, perjalanan panjang kerja sama Pemprov DKI Jakarta dan New South Wales menghasilkan simbiosis mutualisme bagi masing-masing kota.
“Sebenarnya sudah banyak kita melakukan kerja sama dengan (New South Wales) ini, seperti pelatihan-pelatihan para guru untuk mempresentasikan bahan ajarnya, karena banyak sekali guru sekarang mengajar secara virtual. New South Wales punya satu aplikasi Canva yang ownership-nya dari mereka, mereka mengajarkan secara gratis termasuk akun-nya,” ucap Dewi.
Dewi menyebut Kota Jakarta pun merupakan etalase bagi New South Wales dalam pengembangan layanan bagi penyandang disabilitas. Pada 2018, Pemerintah New South Wales pernah mengirimkan tenaga ahlinya untuk mempelajari layanan bagi penyandang disabilitas yang telah diterapkan di beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DKI Jakarta.
“Ke depan, kita akan memperkuat kerja sama ini. Kita tahu kelebihan New South Wales adalah banyak memiliki universitas ternama di kotanya. Ada 11 universitas dan 6 di antaranya itu memiliki angka (kredibilitasnya) yang sudah berkelas dunia. Mereka akan melakukan Expo Education, kita akan sosialisasikan ke temen-temen SMP dan SMA supaya tahu bahwa mungkin ada scholarship dan lainnya. Pemprov DKI juga akan membuatkan jejaring scholarship ini untuk siswa-siswi kita,” tuturnya.
(SLF)