Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat nilai ekspor produk Jatim ke Arab Saudi periode Januari-Juli 2022 mencapai USD97,98 Juta. Sedangkan nilai impor Arab Saudi ke Jatim dalam periode yang sama mencapai USD49,41 Juta. Sehingga surplus perdagangan Jatim ke Arab Saudi mencapai USD48,58 Juta.
Ada berbagai macam komoditas yang ekspor Jatim ke Arab Saudi. Antara lain, olahan Ikan Sarden, Cengkeh, Arang Kayu, Kopi Robusta bahkan MSG. Untuk olahan sarden saja kontribusinya mencapai 35,65% dari total ekspor ke Arab Saudi. "Tiga tujuan utamanya ekspor Jatim ke Arab Saudi adalah Jeddah, Dammam dan Riyadh," ujar Khofifah.
Sementara, Jatim juga tercatat masih bergantung impor dari Arab Saudi untuk beberapa item yaitu Polyproylene, Metanol, Polimer etilen, Kurma, Kulit domba, kain nonwoven, kasa, cat dari bahan akrilik atau vinyl hingga malam artifisial.
Selain komoditas yang sudah rutin tersebut, Khofifah juga menyebut bahwa masih banyak potensi komoditas lain yang bisa ditingkatkan oleh kedua wilayah. Diantaranya adalah Alas Kaki Olahraga, Kapulaga hingga Katoda.
“Pemprov Jatim akan terus berkomitmen untuk mendukung peningkatan kerjasama perdagangan kedua wilayah. Kita akan fasilitasi kemudahan proses perijinan hingga sertifikasi produk bagi calon eksportir yang punya potensi ke Saudi Arabia,” ucapnya.