Dia mengungkapkan, ragam beras premium yang dipajang saat ini merupakan beras baru hasil restock.
Untuk diketahui, sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran mengumumkan sebanyak 212 merek beras yang beredar di pasaran diduga dioplos. Menurutnya praktik curang tersebut telah merugikan masyarakat hingga Rp99 triliun per tahun.
Amran menjelaskan, semula menemukan adanya anomali, di mana harga beras terus naik padahal stok beras melimpah. Pihaknya kemudian melakukan pengujian terhadap 268 sampel beras yang tersebar di 10 provinsi produsen beras terbesar di seluruh Indonesia.
Dari pengujian ditemukan sebagian besar merek tak sesuai dengan mutu, harga dan takaran.