Perolehan pendapatan usaha juga dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar USD1,27 miliar, tumbuh 15,72 persen, pendapatan penerbangan tidak berjadwal USD177,97 juta yang naik 24,93 persen, dan pendapatan lainnya 33,01 persen dari sebelumnya USD126 juta menjadi USD167,6 juta.
Penguatan fundamental keuangan di semester I-2024 juga terefleksikan di sisi EBITDA, di mana perusahaan membukukan kenaikan 14,91 persen menjadi USD416,48 juta atau membaik dari semester I-2023 sebesar USD362,40 juta.
“Kemudian pada perusahaan turut membukukan operating revenue sebesar USD1,62 miliar di periode semester I-2024 atau tumbuh 18,27 persen,” kata dia.
Irfan menyebutkan, aspek lain yang mendukung kinerja Garuda Indonesia Group adalah akselerasi pemenuhan kewajiban usaha melalui penyelesaian pelunasan sebagian atas surat utang dan sukuk, sebagai langkah perbaikan struktur permodalan.
Kemudian, Garuda Indonesia berhasil menyelesaikan operasional haji 2024 dengan pencatatan kenaikan jumlah penumpang dibandingkan angkutan pada periode tahun sebelumnya, sehingga turut menyumbang catatan positif di perolehan pendapatan penerbangan.
(Dhera Arizona)