Meski demikian, masih terjadi kontraksi pada penerimaan PPh Nonmigas yang tercatat turun 0,34 persen dengan realisasi Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
"Nah, kalau Anda lihat di sisi PPh nonmigas itu memang turun ya, 0,34 persen, tetapi itu adalah kumulatif Januari-Oktober. Kalau Anda nanti lihat di bulan September dan Oktober itu sudah positif ya. Jadi kalau month-to-monthnya positif, tapi kalau year-to-date memang masih merah. Sementara yang lain itu sudah hijau," kata Anggito.
Kemudian, kontraksi juga terjadi pada kelompok PPh Migas lantaran penurunan lifting minyak bumi. Realisasi PPh Migas turun 8,97 persen menjadi Rp53,70 triliun atau 70,31 persen dari target 2024.
"PPh Migas ini mudah-mudahan akan ada berbalik juga dalam 2 bulan terakhir nantinya," kata Anggito.
(NIA DEVIYANA)