sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pengamat Beberkan Dampak Negatif Jika Insentif Impor Mobil Listrik Dilanjutkan

Economics editor Ferdi Rantung
25/08/2025 19:51 WIB
Pengamat otomotif sekaligus Peneliti LPEM UI Riyanto membeberkan dampak negatif jika insentif fiskal kendaraan listrik berbasis baterai terus dilanjutkan.
Pengamat Beberkan Dampak Negatif Jika Insentif Impor Mobil Listrik Dilanjutkan. (Foto: Inews Media Group)
Pengamat Beberkan Dampak Negatif Jika Insentif Impor Mobil Listrik Dilanjutkan. (Foto: Inews Media Group)


Lebih lanjut, Riyanto menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang adil dan proporsional. Basis pemberian insentif seharusnya pada pengurangan emisi dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

“Karena itu yang memberikan manfaat ekonomi di dalam negeri,” ujarnya.

Ia mengingatkan, di tengah penjualan mobil dan motor yang masih lesu, pemerintah perlu konsisten menjaga arah kebijakan. Tujuannya, agar industri dalam negeri tidak terdampak.

“Kesimpulannya sudah jelas, seharusnya batas insentif ini tetap 31 Desember tahun ini, selesai,” pungkasnya.

Sekadar informasi, insentif BEV yang dinikmati produsen mobil saat ini adalah pembebasan bea masuk atau bea masuk 0 persen untuk kendaraan listrik impr Completely Built up (CBU). Kemudian pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement