"Dengan posisi yang diperkuat dalam negosiasi energi dengan Rusia, China muncul sebagai pemenang dari perang di Ukraina," kata peneliti IISS Shagina kepada AFP.
"Beijing memanfaatkan isolasi internasional Moskow dan meningkatkan pembelian minyak, gas, dan batu bara Rusia yang didiskon besar-besaran," imbuhnya.
Pada saat yang sama, China telah merasakan dampak gejolak di pasar energi global.
Perang di Ukraina telah mendorong harga batu bara termal di pelabuhan Qinhuangdao China "hampir setinggi harga di Eropa," kata Qin, sementara kenaikan harga LNG telah memukul pembangkit listrik tenaga gas dan pengguna industri.
Pada akhirnya, katanya, pipa Power of Siberia 2 dapat "meningkatkan kapasitas impor gas China secara besar-besaran dan berpotensi mengurangi permintaan impor LNG China"
(DKH)