Lewat pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa beragam manfaat dari penggunaan BBM Pertamina juga sesuai dengan klaim yang selama ini telah disampaikan pada publik.
"Misalnya saja soal Pertamax yang mampu mencegah kerak mesin. Makanya diuji melalui standar ASTM D6201. Dari pengujian itu, akan diketahui, apakah deposit yang akan ditimbulkan BBM tersebut banyak atau sedikit," ujar Tri.
Proses pengujian oleh Tim ITB tersebut, dikatakan Tri, tidak dilakukan di kampus, melainkan di laboratorium milik Surveyor Indonesia.
Dari situ, diatur juga kadar aditif yang harus dilarutkan, karena ada spesifikasi internasional yang membatasi jumlah kerak dalam mesin tidak boleh lebih dari 50 miligram per katup mesin.
Aditif yang ditambahkan ke dalam BBM, Tri menjelaskan, tidak akan bisa mengubah angka research octane number (RON) dan volume BBM. Sebab, penambahan aditif sifatnya hanya untuk memperbaiki BBM itu sendiri, dan tidak mengubah massa jenis, RON, viscositas dari BBM dan sebagainya