sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pengertian, Macam dan Penyebab Inflasi, Kenapa Bisa Terjadi?

Economics editor Rizki Setyo Nugroho
08/08/2022 15:03 WIB
Pengertian, macam dan penyebab inflasi kenapa itu bisa terjadi banyak dipertanyakan orang-orang belakangan ini
Pengertian, Macam dan Penyebab Inflasi, Kenapa Bisa Terjadi? (Foto: MNC Media)
Pengertian, Macam dan Penyebab Inflasi, Kenapa Bisa Terjadi? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pengertian, macam dan penyebab inflasi kenapa itu bisa terjadi banyak dipertanyakan orang-orang belakangan ini. 

Inflasi adalah sebuah fenomena yang terjadi di sebuah negara, di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus selama beberapa waktu. Fenomena ini tentunya akan berdampak baik bagi Pemerintah maupun masyarakat di sebuah negara. 

Pengertian Inflasi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa inflasi adalah saat di mana harga barang secara umum mengalami kenaikan selama beberapa periode waktu terus-menerus. Persoalan inflasi di sebuah negara termasuk ke dalam pembahasan ekonomi makro dan menggunakan analisis permintaan ekonomi secara agregat/keseluruhan dari ekonomi mikro.

Jika merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi dari inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Buku “Ekonomi Moneter” karya Boediono menyebutkan bahwa inflasi tidak bisa dikatakan inflasi jika kenaikan harga hanya dialami oleh satu atau dua barang saja, kecuali jika kenaikan harga tersebut meluas ke sebagian besar harga bahan pokok lainnya.

Macam Inflasi

Ada beberapa macam inflasi yang bisa terjadi di sebuah negara. Menurut situs berkas.dpr.go.id, ada tiga macam bentuk inflasi, antara lain:

1. Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Menurut Boediono (1985), ada empat jenis inflasi jika dilihat dari tingkat keparahannya, yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi sangat berat. Nilai kenaikan harga dari masing-masing jenis inflasi berbeda-beda. 

Inflasi ringan memiliki nilai di bawah 10% per tahun, sedangkan untuk inflasi sedang berkisar antara 10%-30% per tahun dan cukup membahayakan kegiatan perekonomian. Inflasi berat berada di kisaran 30%-100% dan membuat sebagian besar masyarakat enggan untuk menabung di bank, sedangkan yang terakhir, yaitu inflasi sangat berat sudah sangat sulit dikendalikan dan berada di angka 100%. 

2. Inflasi Berdasarkan Sifatnya

Menurut Nopirin (1987), ada tiga jenis inflasi berdasarkan sifatnya, yaitu inflasi merayap (creeping inflation), inflasi menengah (galloping inflation) dan inflasi tinggi (hyper inflation). Inflasi merayap diawali dengan adanya kenaikan persentase yang relatif kecil dalam waktu yang lama.

Untuk inflasi menengah diawali dengan adanya kenaikan harga yang cukup tinggi yang kadang-kadang berjalan dalam jangka waktu yang pendek dengan sifat akselerasi. Inflasi tinggi adalah inflasi yang sangat parah yang ditandai dengan perputaran uang yang sangat cepat dan harga-harga naik secara akselerasi. 

3. Inflasi Berdasarkan Asalnya

Inflasi ini dibedakan menjadi dua, yaitu inflasi dari dalam negeri dan inflasi dari luar negeri (imported inflation). Inflasi dalam negeri timbul ketika terjadi defisit anggaran belanja yang terjadi secara terus menerus, gagal panen dan sebagainya. Sedangkan inflasi yang berasal dari luar negeri muncul karena adanya inflasi dari luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang-barang impor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement