Salah satu langkah keterlibatan Indonesia dalam agenda global tersebut diwujudkan dalam kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia untuk berdialog dan membuka celah perdamaian, agar ancaman krisis pangan global yang tengah melanda saat ini dapat dihindarkan.
Krisis Global
Seperti dijelaskan diatas, ancaman krisis pangan global itu disebabkan oleh gangguan supply chain (rantai pasokan) dunia yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan diperparah oleh ketegangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Di Indonesia, lanjut dia, gandum merupakan salah satu komoditas yang dipenuhi melalui impor dari negara lain, khususnya Ukraina.
Selain itu, pupuk juga termasuk salah satu komoditas yang diimpor dari Rusia.
Peran Jokowi dalam Menekan Efek Domino Inflasi Global yang Tidak Anda Sadari. (Foto : MNC Media)
Apabila kunjungan Presiden Jokowi membuahkan hasil yang manis, menurut dia, paling tidak ada dampak tak langsung yang akan dirasakan oleh industri makanan, petani lokal, serta dapat meningkatkan koridor ekspor Indonesia.
Pengakuan Dunia
Terlepas dari itu, kredibilitas negara Indonesia juga dapat meningkat di mata dunia sehingga hal ini dapat menarik dan menambah kepercayaan investor baik lokal maupun asing.
Kunjungan itu juga dapat menjadi momen untuk mempererat hubungan bilateral antara negara Indonesia dengan Rusia dan Ukraina, bahkan dapat meningkatkan posisi Indonesia secara internasional dan berdampak positif baik secara global maupun domestik bila berhasil.
Dalam urusan diplomatik, lanjutnya, hubungan Indonesia dengan Rusia maupun Ukraina juga sangat baik.
Apabila Indonesia mampu membawa perdamaian bagi Rusia dan Ukraina, maka diharapkan Indonesia juga mampu untuk meyakinkan negara-negara Barat untuk menghentikan segala sanksi terhadap Rusia dan menghentikan permainan war of attrition (perang terbatas).