Dengan mengklaim bahwa 18 persen wilayah Ukraina merupakan bagian dari kekuasaan Rusia, potensi Putin untuk benar-benar mulai melancarkan serangan nuklir dinilai meningkat karena setiap intervensi dan dukungan negara lain terhadap Ukraina dapat diartikan sebagai serangan kepada pihak Rusia.
Dalam doktrin Rusia, serangan nuklir dimungkinkan ketika terjadi agresi terhadap Federasi Rusia, yang dinilai membuat keberadaan negara terancam.
"Dia (Putin, hanya) menggertak sekarang. Tapi apa yang akan terjadi dalam seminggu atau sebulan dari sekarang sulit untuk dikatakan, ketika dia menyadari mulai kalah perang," ujar seorang analis militer yang berbasis di Praha, Yuri Fyodorov, dalam laporan Reuters tersebut.
Seadangkan saat ditanya apakah Putin akan mungkin menggunakan serangan nuklir, Direktur CIA, William Burns, mengatakan bahwa opsi itu harus ditanggapi secara serius.
"Kita harus menanggapinya dengan sangat serius, mengingat segala sesuatu yang dipertaruhkan (dari perang yang terjadi," ujar Burns.