Mereka menilai undang-undang tersebut tidak memberikan perlindungan terhadap lahan berhutan yang tidak lebat dan tertutup.
Sebagai contoh, menurut Cerrados Institute nirlaba Brasil, 600.000 kilometer persegi hutan di sabana Cerrado, yaitu perbatasan ekspansi pertanian yang tumbuh paling cepat di Brasil tidak terikat pada undang-undang tersebut.
"Uni Eropa berpikir tidak apa-apa untuk mengonsumsi produk yang terkait dengan hilangnya savana dengan keanekaragaman hayati paling banyak di planet ini? Tampaknya itu tidak cerdas," kata Yuri Salmona, direktur Cerrados Institute.
Uni Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan akan meninjau kembali, apakah akan menambah perlindungan untuk lahan berhutan lainnya dalam satu tahun dan ekosistem lainnya dalam dua tahun. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro