Pasalnya, negara-negara BRICS utama seperti India terus tumbuh dengan tingkat di atas rata-rata. Penerimaan anggota baru di masa depan juga menjadi peluang peningkatan pangsa PDB BRICS secara global.
Sebelum penambahan anggota barunya (Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan UEA), BRICS memiliki PDB kumulatif sebesar USD27,7 triliun atau 26 persen dari PDB global. Anggota-anggota baru BRICS menambahkan USD3,1 triliun PDB ke dalam blok ini, dengan Arab Saudi memberikan kontribusi terbesar mencapai USD1,1 triliun.
Berikut perbandingan PDB BRICS dengan negara-negara G7 pada 2023. (Lihat tabel di bawah.)
Dengan bergabungnya Arab Saudi, UEA, dan Iran, BRICS menggandakan pangsa produksi minyak global para anggotanya menjadi 43 persen. Seiring dengan minyak bumi, penambahan Argentina ke BRICS secara signifikan memperluas total cadangan lithium yang akan menjadi kunci karena produksi baterai global dan adopsi kendaraan listrik yang terus tumbuh.
Perkiraan Goldman Sachs—Perusahaan perbankan investasi terkemuka dunia, mengindikasikan bahwa pada 2050, BRICS akan melampaui G7 dalam hal PDB, bahkan tanpa anggota-anggota barunya. Apakah proyeksi ini akan terwujud atau tidak masih belum dapat dipastikan, namun dengan rencana BRICS untuk menambah lebih banyak anggota, kelompok ini kemungkinan besar akan melampaui PDB G7 dalam beberapa dekade mendatang. (ADF)