“Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kami untuk bekerja sama dalam mengembangkan solusi inovatif dan berkelanjutan serta memberikan dukungan yang lebih besar bagi masyarakat dan generasi muda, khususnya pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai,” kata M.P. Dwinugroho, Senin (5/8/2024).
Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia mampu mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) serta menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Sejalan dengan manfaat tersebut, pada 2030 pemerintah menargetkan penghematan energi hingga 29,79 MBOE dan penurunan emisi GRK sebesar 7,23 juta ton CO2-e.
(Nur Ichsan Yuniarto)