Marion tidak memungkiri bahwa cakupan vaksinasi bagi lansia di Jabar tergolong rendah. Menurutnya, selain jarak ke pos vaksinasi dan persoalan komorbid, banyak lansia yang tidak mau divaksin dan masih ada anggota keluarga yang memiliki lansia tidak ingin lansianya menjalani vaksinasi COVID-19.
Situasi tersebut berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pelayan publik yang menjalani penyuntikan vaksin sesuai domisili institusi. Cakupan vaksinasi COVID-19 bagi pelayan publik di Jabar pun sudah mencapai 64,50 persen untuk dosis I dari target sasaran 2.195.338 orang.
"Kami akan gencar mengedukasi dan menginformasikan kepada lansia dan keluarga yang memiliki lansia agar mau membawa lansia untuk divaksin. Kami juga akan memobilisasi lansia dengan cara mendaftarkan dan mengatur antar-jemput lansia ke fasyankes vaksinasi COVID-19," katanya.
Lebih lanjut Marion mengatakan, selain intens mempercepat vaksinasi bagi lansia, pihaknya juga tengah fokus mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 usai Lebaran 2021. Sejumlah strategi pun telah disusun secara komprehensif.
Marion mengatakan, jika kasus positif COVID-19 di Jabar meningkat, pihaknya akan menambah kapasitas rumah sakit dengan meningkatkan pelayanan ruang isolasi biasa, ruang isolasi bertekanan negatif, dan ICU.