"Infrastruktur kita siapkan, kita bicara ke Menteri pertanian, ini harus dengan dukungan pemerintah, supaya peremajaan kebun tebu bisa meningkatkan, di Brasil dan India itu 120 ton itu daerah marjinal di sana rata-rata 160 bahkan sampai 230 ton per hektare," katanya.
Dia mendorong perlu sinergitas dengan petani tebu yang bermitra dengan PG Krebet Baru, sebanyak 2.300 petani. Kolaborasi ini demi mewujudkan peningkatan hasil panen tebu dari para petani juga.
"Coba kita kolaborasi dengan para petani 2.300 bagaimana caranya tanah yang tidak beranak itu bisa menghasilkan lebih," kata dia.
Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah melalui instruksi Presiden Prabowo Subianto telah mendorong adanya peremajaan kebun-kebun tebu, supaya terwujudnya swasembada tebu. Saat ini varietas tebu yang digunakan mayoritas masih sama dengan 15 tahun lalu.
"Varian terbaru itu menjadi penting-lah kalau perlu 15 tahun lalu, rendemen 13 persen itu mimpi, sehingga hal-hal yang tidak bisa dikerjakan oleh masyarakat tugas, dan tanggung jawab pemerintah dalam hal ini kementerian teknis, jadi nanti akan kita bawa juga ke bapak menteri pertanian," kata dia.
Saat ini pengembangan varietas tebu baru tengah diupayakan, di mana tanaman tebu seperti yang ada di Banyuwangi setinggi 4 meter jadi contohnya. Dengan peremajaan kebun tebu itu diharapkan mampu peningkatan hasil panen para petani.
(Nur Ichsan Yuniarto)