Lalu juga adanya dukungan terhadap kedaulatan data seluruh operasional IIX-JK2 yang dilakukan di Indonesia, sehingga mendukung prinsip data sovereignty sesuai regulasi nasional, dan melindungi privasi serta keamanan data lokal.
Tak hanya itu, hadirnya IIX-JK2 juga meningkatkan kapasitas Meet-Me-Room (MMR), dengan membuka lebih banyak interkoneksi fisik untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan trafik data dan mendukung layanan cloud, e-commerce, hingga aplikasi streaming.
"Terakhir, soal kemudahan akses jaringan fisik ke dalam data center. IIX-JK2 berlokasi di tempat yang memiliki kemudahan akses jaringan fisik bagi para operator jaringan untuk masuk ke fasilitas data center," ujar Setyanto.
Setyanto menjelaskan, pasar pusat data di Indonesia terus tumbuh pesat, dengan nilai pasar mencapai USD3,7 miliar, atau sekitar Rp57,7 triliun, pada 2024, serta investasi mencapai USD634 juta, atau setara rengan Rp9,8 triliun.
Berdasarkan proyeksi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Asia Tenggara diperkirakan akan memiliki kapasitas pusat data sebesar 2.733 megawatt pada 2028.