Ratnasari mengungkapkan, pembangunan proyek GIS 150 kV Muara Karang Baru di lahan seluas 22.392 meter persegi senilai Rp119,8 miliar ini bermanfaat bagi keandalan pasokan listrik di ibu kota. Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan GIS 150 kV Muara Karang Baru ini juga memperhitungkan aspek Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Kami turut memasukkan TKDN sebesar 32,23%. Hal ini merupakan komitmen kami untuk turut menggerakkan industri dalam negeri," jelasnya.
GIS 150 kV Muara Karang Baru dibangun di bawah transmisi eksisting, sehingga dapat langsung memperoleh pasokan listrik dengan membangun 1 tower SUTT 150 KV Incomer yang disambungkan kepada jalur transmisi eksisting tersebut. Proyek ini mendapatkan pasokan listrik dari jalur transmisi SUTT 150 kV PIK – Muara Karang Baru, yang disambungkan menggunakan 1 tower SUTT 150 kV Incomer.
Sementara itu, tiga proyek infrastruktur kelistrikan berikutnya yang juga baru dirampungkan PLN yaitu SKTT Pulogadung II - New Pulogadung Sirkit 2 yang beroperasi pada Kamis (4/11) pukul 01.15 WIB, disusul dengan pengoperasian GIS 150 kV Pulogadung II pada Jumat (5/11) pukul 03.27 WIB, serta SUTT 150 kV Pulogadung II Incomer pada pukul 16.30 WIB.
Ratnasari menuturkan, pembangunan ketiga proyek ini menelan biaya investasi senilai Rp198,7 miliar dengan TKDN sebesar 59,67%. Ketiga proyek ini dibangun dalam rangka meningkatkan keandalan dan kapasitas penyaluran untuk wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur dan sekitarnya.