sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perlahan tapi Pasti, Yuan Makin Populer dalam Perdagangan Internasional

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
28/04/2023 11:04 WIB
Yuan perlahan tapi pasti diadopsi sebagai alat pembayaran internasional
Perlahan tapi Pasti, Yuan Makin Populer dalam Perdagangan Internasional. (Foto: MNC Media)
Perlahan tapi Pasti, Yuan Makin Populer dalam Perdagangan Internasional. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Yuan perlahan tapi pasti diadopsi sebagai alat pembayaran internasional. Sebagian pengamat mengatakan mata uang China tersebut berpotensi menjadi alternatif dolar Amerika Serikat (AS).

Bulan lalu, transaksi lintas batas dengan China lebih banyak menggunakan yuan daripada dolar AS. Sementara itu, Argentina berencana untuk membayar impor dari China dengan yuan dan bukan dolar AS.

Dilansir dari Reuters pada Jumat (28/4/2023), dolar AS sampai saat ini masih mendominasi perdagangan dunia. Namun, penggunaan yuan semakin meningkat, khususnya dalam perdagangan bilateral antara China dan mitranya, seperti Rusia, Brasil dan negara Timur Tengah.

"Eksportir dan importir komoditas terbesar dunia - China, Rusia, dan Brasil - sepakat menggunakan renminbi untuk pembayaran lintas batas," kata Chi Lo, ahli strategi investasi senior di BNP Paribas Asset Management Hong Kong.

"Kerja sama mereka dapat menarik negara lain untuk juga melakukan pembayaran dengan renminbi," lanjutnya.

Sejak invasi Kremlin di Ukraina, pangsa yuan di pasar mata uang Rusia melonjak menjadi sekitar 40-45 persen. Sebelum perang pecah, pangsa yuan tidak sampai satu persen. 

Porsi yuan dalam pembiayaan perdagangan dunia, menurut SWIFT, meningkat menjadi 4,5 persen pada Februari dari 1,3 persen dua tahun lalu. Sementara itu, dolar AS tetap dominan di level  84 persen.

"Yuan tidak akan menggantikan dolar AS secara global tetapi sudah mulai menggantikan dolar dalam hubungan perdagangan bilateral," kata Gerard DiPippo dan Andrea Leonard Palazzi, ekonom di Pusat Kajian Strategis dan Internasional Washington, dalam sebuah artikel minggu lalu. .

"Internasionalisasi renminbi semacam ini dapat menguntungkan Beijing, termasuk mengurangi paparan China terhadap fluktuasi nilai tukar dan mengurangi kerentanan China terhadap sanksi keuangan AS,” lanjut mereka. (WHY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement