IDXChannel - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) membeberkan, selama pandemi Covid-19 masyarakat mulai beralih memanfaatkan platform e-commerce dalam memenuhi kebutuhannya.
Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, adanya hal ini mengharuskan pelaku bisnis logistik untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan, jika tidak ingin di libas perkembangan perdagangan maupun tuntutan masyarakat dan perilaku konsumen yang kinipun bertransformasi sangat cepat memanfaatkan digitalisasi.
“Sekarang ini pola bisnis dan perdagangan juga telah berubah bahkan industri juga telah melakukan berbagai perubahan lantaran mereka tidak hanya melihat dari sisi logistik tetapi supply chain (rantai pasok),” ujar Yukki dalam keterangannya, Rabu (29/12/2021).
Yukki melanjutkan, akibat pandemi Covid-19 yang diiringi perkembangan digitaliasi diberbagai sektor saat ini juga telah cenderung berimbas perubahan pada aktivitas bekerja, belajar dan bermain (eSport).
Selain itu, hal ini juga berpengaruh pada aktivitas belanja rumah tangga seperti belanja online meningkat 37%, mengurangi aktivitas di luar rumah (57%), dan work from home (WFH) naik 41% dari sebelumnya, serta berdampak pada aktivias peningkatan penggunaan sosial media.
"Perkiraan dari nilai transaksi yang dilakukan secara digital (virtual) di tahun 2025 akan tumbuh 5-10% dari perkiraan sebelum adanya Covid-19 hanya 57% dan estimasi setelah adanya Covid-19 mencapai 67%," ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejak awal pandemi Covid-19, di Indonesia terjadi peningkatan jumlah konsumen digital sebesar 21 juta orang, dan 72% berasal dari wilayah perdesaan.
Yukki berkata, agar tren ini dapat dimanfaatkan dengan baik, pemerintah harus memastikan infrastruktur logistik pos Indonesia harus terintegrasi secara nasional untuk menjangkau daerah yang belum terjangkau dan meminimalkan kesenjangan infrastruktur antara perdesaan dan perkotaan.
“Trend e-commerce akan berkembang baik jika produk yang dijual secara online dapat dikirim ke pelanggan dalam harga dan waktu yang wajar. Sedangkan saluran logistik pos menawarkan pengiriman ke seluruh dunia dalam jarak dekat untuk penjual online di daerah perdesaan,” jelasnya.
Kemitraan antara e-commerce dan layanan logistik, terutama di daerah perdesaan menjadi salah satu solusi untuk membuat pasar e-commerce Indonesia terus berkembang dan membuka peluang signifikan bagi masyarakat.
“Kemitraan tersebut akan melibatkan kolaborasi dalam peningkatan infrastruktur logistik, penguatan layanan point-to-point, dan peningkatan pemenuhan last-mile delivery. Tidak hanya menjangkau seluruh wilayah negara namun bisa menjadi solusi bagi penjual online di daerah perdesaan,” ungkapnya. (TIA)