“Jadi antara demand dan suplai itu enggak balance, ini juga memicu harga tiket menjadi lebih tinggi dan lain sebagainya. Tapi penumpang seluruhnya sudah siap terbang, masalahnya yang di situ aja,” kata dia.
Terbatasnya jumlah pesawat mencuri perhatian banyak pihak sejak awal 2023 lalu. Kala itu, Faik mencatat, banyak pesawat belum dioperasikan, setelah maskapai penerbangan mengembalikan armada ke pihak lessor, lantaran dampak pandemi Covid-19.
"Justru isu saat ini adalah keterbatasan jumlah pesawat yang dioperasikan untuk rute domestik oleh airlines karena dampak Covid, banyak airlines yang mengurangi jumlah pesawatnya, dan penumpang sudah siap mau terbang, ternyata kapasitasnya kurang," ujar dia.
Pada 2023 lalu, PT Angkasa Pura I (Persero) memberikan fleksibilitas jam operasi pesawat, langkah strategi operator bandara mengatasi jumlah pesawat yang minim. Ada izin maskapai penerbangan melakukan extra flight atau penerbangan tambahan.