IDXChannel - Produsen minyak harus mempertimbangkan kembali kebijakan produksinya, menyusul pemulihan permintaan yang terjadi di China, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia, kata Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol.
Permintaan minyak di China, importir minyak mentah terbesar dunia dan pembeli gas alam cair nomor dua, telah menjadi faktor ketidaktentuan terbesar bagi pasar minyak dan gas dunia pada 2023, karena investor saat ini belum dapat memprediksi seberapa cepat kenaikan permintaan dari China setelah Beijing mencabut larangan COVID pada Desember lalu.
"Kami memperkirakan sekitar separuh dari permintaan minyak dunia tahun ini akan datang dari China," kata Birol kepada Reuters di sela-sela konferensi Pekan Energi India dilansir melalui VOANews, Selasa (7/2/2023).
Ia menambahkan, permintaan bahan bakar jet China tengah melonjak, membuat tekanan pada permintaan.
"Jika permintaan sangat besar dan jika ekonomi China pulih, maka menurut saya, negara-negara OPEC+ perlu kembali mengevaluasi kebijakan produksi mereka," kata Birol.