IDXChannel - Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan persepsi negatif masyarakat terhadap kondisi ekonomi Indonesia kembali turun sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diumumkan pada awal September lalu.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, responden yang mengatakan kondisi ekonomi buruk turun dari 51,7 persen menjadi 36,2 persen. Padahal, saat survei 5-10 September 2022 responden yang mengatakan kondisi ekonomi buruk meroket dari 26,6 persen (hasil survei Agustus 2022) menjadi 51,7 persen.
"kalau dibandingkan dengan survei setelah kenaikan harga BBm pada awal September 2022, responden yang mengatakan buruk cenderung turun meskipun masih mayoritas," jelasnya di Jakarta, Minggu (2/10/2022).
Dari survei yang dilakukan, data sekitar 36 persen populasi responden mengatakan kondisi ekonomi nasional saat ini dalam kondisi buruk dan sangat buruk.