IDXChannel - Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) tengah mempersiapkan diri untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan akan membentuk sub holding yang disebut dengan Palm Co.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani memastikan bisnis perusahaan yang dicatatkan sahamnya di pasar modal Tanah Air adalah seluruh bisnis kelapa sawit dan karet. Aksi korporasi itu untuk mendapatkan value creation tertinggi yang berasal dari konversi karet ke kelapa sawit.
"Adanya potensi untuk meningkatkan produktivitas pada entitas yang memiliki kinerja lebih rendah. Di samping itu, perseroan akan diperoleh struktur kapital yang berkelanjutan serta mempertahankan fokus bisnis, mengingat kelapa sawit dan karet memiliki sinergi operasional yang kuat," ujar Abdul Ghani, Minggu (13/3/2022).
Pasca pencatatan saham perdana, Ghani memastikan PTPN Group siap berkontribusi mewujudkan swasembada gula konsumsi pada 2025 mendatang. Langkah itu dilakukan melalui sistem operational excellence yang terdiri atas penerapan kultur teknis terbaik sesuai Standard Operational Procedure (SOP).
Lalu, pemanfaatan varietas unggul baru, mekanisasi panen, manajemen pengairan irigasi, drainase dan ketepatan masa tanam serta digitalisasi proses melalui e-farming. Perusahaan juga melaksanakan ekstensifikasi melalui konversi lahan, sinergi dengan Perhutani, dan kemitraan dengan Petani Rakyat.
Tercatat, kinerja PTPN Group pada 2021 lalu secara konsolidasi menunjukkan hasil positif, sehingga mampu mendapatkan laba sebesar Rp4 trilium dan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp13,77 triliun.