Hal ini diakui Evan (30 tahun) salah satu konsumen yang datang dan mengaku sangat surprise dengan konsep acara ini. “Ini menarik, karena drive thru. Acaranya cepat, kita datang hanya tanda tangan saja dalam mobil dan tentunya dengan prokes. Dan saya apresiasi manajamen GLS yang tidak menunda dengan alasan karena kondisi yang tidak memungkinkan, tapi mereka menepati janji dengan cara berbeda. Ini berkesan buat saya dan istri,” jelasnya.
Sementara Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar yang hadir di lokasi acara menyatakan PT KAS memberikan komitmennya kepada konsumen karena tak mau menunda proses akad karena kondisi saat ini. “Makanya kami respons dan support, dan kami kordinasi dengan berbagai pihak seperti notaris dan pihak lainnya agar acara ini berjalan lancar. Acaranya seperti akad kredit biasa tapi caranya berbeda,” imbuhnya.
Konsep ini menurutnya jadi terobosan agar proses pemasaran properti tak terkendala kondisi pandemi. Bahkan manurut Suryanti, pihaknya ingin secara online tapi ada beberapa hal yang tak bisa dilakukan seperti tanda tangan dan notaris belum bisa melaukkan secara online. “Jadi akad kredit yang dilakukan GLS ini bisa jadi contoh developer lain dan juga konsumen,” jelasnya.
Kebutuhan rumah untuk segmen kelas menengah di bawah Rp1 miliaran menurut Suryanti masih cukup besar. Dan ini dibuktikan oleh GLS yang ternyata diserap pasar. Menurutnya, konsumen akan mencari produk yang memberikan nilai lebih, dari konsep produk dan kemudahan pembayaran. Suryanti menyatakan, bahwa saat ini BTN memberikan bunga flat 4,75% selama setahun, selain itu proses pengurusan KPR yang cepat.
Sementara Wayan menambahkan, GLS selalau memakai program yang ditawarkan BTN karena kerja sama dengan tawaran bunga murah yang ternyata diminati konsumen. Menurutnya, GLS pun membuat inovasi dan kreatifitas lainnya terkait pemasaran produk dan juga produk lainnya di Geriya Laras Dramaga dan Graha Selaras Cibinong.