"Kalau sudah kembali ke habitatnya, bisa tidak kita optimalkan itu? Jadi, nah kalau udah etanol nanti kita kaya Brazil jadi self relience sama green fuel," sambungnya.
Arifin pun menekankan, dengan pengembangan kebun dan tebu ini tidak akan ada perebutan kebutuhan gula dan etanol.
"Kalau kebun tebunya kita gedein, produktivitas per hektare-nya dibanyakin, ya enggak berebut dong. Yang penting buat makanan ada, buat energi ada," tukasnya.
Sebagai informasi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meminta dukungan Komisi VII DPR RI karena pihaknya akan merilis Pertamax Green 92 pada 2024. BBM jenis ini merupakan percampuran antara Pertalite dengan etanol sebanyak 7 persen sehingga Research Octane Number akan naik dari yang semula 90 ke 92.