"Oleh sebab itu pertamina ditugaskan untuk menyalurkan bbm bersubsidi ini tepat sasaran dan tepat kuota sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah." jelasnya.
Berdasarkan tren konsumsi saat ini, konsumsi pertalite hingga akhir tahun diperkirakan mencapai sekitar 28 juta Kl, sedangkan tahun ini kuotanya 23,05 juta Kl.
"Hingga Mei 2022 realisasi pertalite itu sudah melebihi kuota sekitar 23 persen itu untuk pertalite, bila kita tidak melakukan pengaturan maka ada prognosa kita akan melebihi kuota yang ditentukan" tutupnya. (RRD)