IDXChannel - Pemerintah mendorong penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk menurunkan emisi, khususnya di sektor transportasi. Selain biodiesel yang sukses dipasarkan dan dimanfaatkan masyarakat, pemerintah juga mendorong penggunaan bioetanol untuk bahan bakar.
PT Pertamina (Persero) sendiri telah meluncurkan Pertamax Green 95 dengan kandungan bioetanol sebesar 5 persen. Anak usahanya, PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) tengah mengembangkan bisnis bioetanol dengan menyiapkan strategi sekaligus berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah rencana pembangunan pabrik bioetanol di Banyuwangi, Jawa Timur, bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau SugarCo. Pabrik itu diproyeksikan memiliki kapasitas produksi hingga 30 ribu kiloliter (KL) per tahun. Sinergi BUMN ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan teknologi dan infrastruktur terkait produksi bioetanol di Indonesia.
"Selain itu, bioetanol ini juga penting untuk memastikan ketersediaan bahan bakunya," kata Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis di Pertamina NRE, Fadli Rahman, Senin (23/9/2024).
Untuk bahan baku pabrik bioetanol tersebut, rencananya akan menggunakan molase dari pabrik gula Glenmore. Selain itu, Pertamina NRE juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT untuk pengembangan bioetanol berbasis tanaman energi seperti tebu, jagung, dan singkong.