“Sebelum, saat, dan setelah G-20, akan banyak mobilisasi dan kebutuhan energi di Bali. Kami terus mem-build up stok BBM dan LPG supaya seluruh kebutuhan BBM maupun LPG tercukupi. Seluruh produk BBM dan elpiji kami terus siagakan agar ketahanan stoknya tinggi, mengingat cuaca saat ini juga harus diantisipasi,” kata Alfian.
Selain itu, untuk kebutuhan bahan bakar pesawat atau avtur juga menjadi layanan prioritas. Pertamina Patra Niaga akan melayani kebutuhan avtur pesawat penumpang umum maupun pesawat perwakilan delegasi negara-negara G20.
Pada saat G20, diperkirakan ada peningkatan konsumsi Avtur di Bandara Ngurah Rai Bali sekitar 3%. Namun puncak peningkatan konsumsi Avtur diperkirakan terjadi pada 17 November saat kepulangan dengan estimasi konsumsi meningkat hingga 25% dari konsumsi normal.
“Untuk memastikan kebutuhan avtur aman, kami akan tambah tanker dan prioritaskan sandar dan bongkar untuk produk avtur. Pengaturan pekerja dan menambah truk refuelling juga akan dilakukan,” tegas Alfian.
Sarana dan fasilitas Pertamina untuk layanan avtur di beberapa bandara penyangga disekitar Bali, antara lain Juanda Surabaya, Abdurahman Saleh Malang, Blimbingsari Banyuwangi, Lombok Praya, dan Bandar Udara Komodo.