IDXChannel - Pertamina menyatakan komitmennya dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dan memberikan kontribusi nyata pada program pemerintah tersebut melalui percepatan transisi energi. Upaya itu mencakup berbagai inisiatif dekarbonisasi dan pengembangan bisnis baru, baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan pihak lain.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan upaya dekarbonisasi diwujudkan dalam beberapa inisiatif strategis, salah satunya optimalisasi carbon capture and storage di semua lini bisnis perusahaan.
"Indonesia punya potensi untuk karbon capture storage besar sekali. Di asia itu hanya di Indonesia dan Malaysia yang punya. Indonesia banyaknya onshore, Malaysia banyaknya di offshore. Jadi secara competitive advantage kita punya, oleh karena itu, ini adalah our new oil and gas bussines carbon capture," ujar Nicke melalui keterangan tertulis, Minggu (9/10/2022).
Selain itu, sebagai upaya untuk mengakselerasi implementasi dalam rangka mendukung pemenuhan target penurunan emisi di internal Pertamina dan nasional, Pertamina aktif dalam mengembangkan carbon market ecosystem melalui pelaksanaan pilot carbon trading di internal Pertamina.
Pertamina juga turut berkontribusi dalam pengembangan sinergi pengembangan ekonomi karbon antar BUMN. Untuk implementasi nyata dalam mendukung inisiatif dekarbonisasi, kerja sama juga dilakukan dengan berbagai pihak lainnya, di antaranya Bursa Efek Indonesia terkait Pengembangan Perdagangan Bisnis Karbon, Krakatau Steel dan TEPCO terkait dengan Pengembangan Green Hydrogen, Chiyoda terkait dengan inisiatif CCUS, dan lainnya.
"Kita harus menyiapkan masa depan Pertamina dari sekarang karena apa yang kita lakukan semuanya tidak bisa flat begitu saja. Jadi semua rencana harus kita desain untuk masa depan," kata Nicke.
Komitmen Net Zero Emission Pertamina juga diwujudkan dengan pengembangan dan penyusunan Peta Jalan NZE Pertamina yang mencakup strategi dekarbonisasi dan pengembangan bisnis baru berbasis clean and green energy.