Dari sisi Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK), terlihat bahwa kontraksinya semakin terbatas, di mana pada kuartal I, tercatat IKK terkontrkasi sebesar -17,9%yoy, lebih rendah dibandingkan kontraksi pada kuartal keempat 2020, sebesar -23,6% yoy.
Dari konsumsi barang tahan lama/durable goods, pertumbuhan penjualan mobil mengalami kontraksi -21,1%yoy, sedikit membaik bila dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal IV sebesar -41,8%yoy.
"Perbaikan penjualan mobil ditopang oleh pertumbuhan di bulan Maret 2021, di mana kebijakan relaksasi PPNBm serta pelonggaran kebijakan makroprudensial BI. Dari sisi penjualan motor, kontraksinya pun menurun bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya di mana penjualan motor Januari- Maret 2021 terkontraksi -17,7%yoy dibandingkan dengan -49,8%yoy di Oktober sampaj Desember 2020," katanya.
Selain itu, impor barang konsumsi sepanjang kuartal IV tahun 2020 tercatat tumbuh positif sebesar 14,6%yoy, meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang masih berkontraksi sebesar -14,8% yoy.
Pertumbuhan PMTB/Investasi pada kuartal I 2021 diperkirakan masih mengalami kontraksi di kisaran -2%yoy hingga -3%yoy, membaik dari kuartal sebelumnya yang tercatat -6,15%. Perbaikan ini dapat terindikasi pertumbuhan konsumsi semen yang terkontraksi -0,2%yoy pada Januari Maret dari kuartal sebelumnya sebesar -13,8%yoy.