IDXChannel - Pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 berencana untuk meningkatkan rasio kontribusi sektor perumahan terhadap perekonomian Indonesia dari 2,9% menjadi 4% terhadap produk domestik bruto. Hal tersebut dinilai berpotensi peningkatan tenaga kerja mencapai 4,34 juta jiwa.
“Sektor perumahan itu memiliki multiplier effect besar terhadap perekonomian di Indonesia, backward dan foreward effect yang ditimbulkan juga menggerakkan 174 sektor perekonomian lainnya," kata Direktur Sistem Manajemen Investasi Kementerian Keuangan Ludiro seperti dikutip dalam diskusi virtual, Jakarta, Senin (28/6/2021).
Ludiro mengatakan bahwa sektor perumahan merupakan sektor yang mampu menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan dan berpotensi memberikan pertumbuhan ekonomi mencapai Rp48,8 triliun.
“Potensi sektor perumahan yang besar tersebut membuat peran BP Tapera sebagai pengelola tabungan perumahan rakyat yang dibentuk oleh pemerintah memiliki peran penting untuk mendorong hal tersebut," ujar Ludiro.
Saat ini kebutuhan penyediaan hunian terus meningkat, rata-rata tingkat urbanisasi di Indonesia berada pada angka 3,4% jauh di atas rata-rata dunia yakni 2,16%.