IDXChannel - Bidang VI & XII BPP HIPMI periode 2022-2025, bekerja sama dengan BPD HIPMI Jaya,BPC HIPMI Jakarta Barat dan M&P Asia, sukses menyelenggarakan forum ekonomi, bisnis dan investasi, "Guide toDoing M&A with Japanese & Chinese Investors" di Hotel Fairmont Jakarta pada 14 Desember 2023.
Forum tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka dalam komunitas bisnis dengan tujuan menciptakan platform bagi perusahaan anggota aktif HIPMI untuk menjelajahi peluang pendanaan dari M&P Asia, sebuah firma bertaraf internasional yang memiliki klien tersebar di berbagai belahan dunia, seperti AS, Inggris, Jepang, China, dan lainnya.
M&P Asia secara eksklusif memberikan wawasan tentang strategi merger dan akuisisi (M&A) serta membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan anggota HIPMI untuk mendapatkan investasi dari komunitas investor M&P Asia, terutama investor yang berasal dari Jepang dan China.
M. Haris Analeg Ketua Panitia menyampaikan, dengan diadakannya acara ini, kami berharap agar banyak perusahaan yang merupakan anggota aktif HIPMI bisa mendapatkan pendanaan dari investor Jepang dan China.
Senada dengan Haris, Ketua Umum BPC HIPMI Jakarta Barat, Rika Amelia Rush juga berharap agar forum ini dapat merumuskan dan memberikan hasil yang positif dan baik kepada banyak pihak.
“Kami dari BPC HIPMI Jakbar tentunya akan terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam upayanya untuk meningkatkan jumlah investor asing yang masuk ke Indonesia, salah satunya adalah melalui forum ini," ungkap dia dalam rilis Minggu (17/12/2023)
Adapun salah satu tantangan dari upaya menarik minat investor asing ke Indonesia adalah kemudahan dalam berinvestasi yang tentunya merupakan wewenang penuh dari Pemerintah.
“Indeks Ease of Doing Business (EoDB) adalah satu dari setidaknya 159 indikator kinerja global (Global Performance Indicator/GPI). Indeks ini digunakan dalam menilai bagaimana suatu negara memberikan kemudahanberusaha bagi seluruh pelaku usaha," kata Rezki Wirmandi, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang VI BPP HIPMI.
Menurut laporan Bank Dunia, berdasarkan kategori Ease of Doing Business (EoDB), Indonesia berada pada peringkat 72 dari 190 negara. Laporan World Investment Report 2018 menggambarkan bahwa investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) ke Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
"Kami melihat potensi yang sangat besar di pasar Indonesia dan berharap dapat berkontribusi pada pertumbuhan bisnis lokal melalui investasi strategis dari klien kami yang tersebar di berbagai belahan dunia," ujar Ryoichi Inoue, CEO M&P Asia.
Dr. Anggawira, Sekretaris Jenderal BPP HIPMI yang juga Tenaga Ahli Menteri Investai/BKPM percaya bahwa kolaborasi dengan investor asing, terutama dari Jepang dan China, dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui perusahaan-perusahaan anggota HIPMI.
Dalam kesempatan yang sama, Fathul Nugroho selaku Ketua Bidang VI BPP HIPMI juga menyampaikan bahwa program seperti ini sangat dibutuhkan dan sangat relevan untuk memajukan industri dan membuka peluang baru bagi pengusaha muda di Indonesia.
“Bidang VI dan Bidang XII BPP HIPMI akan terus menjalin kerjasama yang baik untuk merumuskan dan menjalankan program kerja yang nyata kepada banyak pihak, masyarakat luas, negara Indonesia dan terutama seluruh anggota HIPMI," papar M Aaron Annar Sampetoding Ketua Bidang XII BPP HIPMI.
Sebagai penutup acara, HIPMI bersama dengan mitra-mitra strategisnya menegaskan komitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi inisiatif-inisiatif serupa di masa mendatang dan percaya bahwa kerja sama antara pelaku bisnis, pemerintah dan investor adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan global, sehingga dapat membantu pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
(SAN)