sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perusahaan RI Gandeng Investor Global Garap Pabrik Nikel USD200 Juta

Economics editor Selfie Miftahul Jannah
01/12/2022 15:06 WIB
Rencananya ATN akan membangun pabriknya di Wilayah Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan nilai investasi awal sebesar USD 200 Juta. 
Perusahaan RI Gandeng Investor Global Garap Pabrik Nikel USD200 Juta. (Foto: MNC Media)
Perusahaan RI Gandeng Investor Global Garap Pabrik Nikel USD200 Juta. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur PT ATN Indonesia Mineral, Alman Susmanto mengatakan, pihaknya berhasil melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan global untuk membangun pabrik nikel sebagai bahan utama baterai kendaraan listrik.

"Kita juga mendapatkan dukungan penuh pemerintah terhadap rencana pembangunan pabrik ini,telah tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Buton Utara, tentang Persetujuan Investasi No. 640/882/VIII/2021," jelas dia dalam keterangan resmi, Kamis (1/12/2022).

Rencananya ATN akan membangun pabriknya di Wilayah Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan nilai investasi awal sebesar USD 200 Juta. 

“Kami sudah Memorandum of Understanding (Mou) dengan mitra perusahaan yakni GS Engineering & Construction Corp., STX Corporation serta Monolith Co., Ltd., yang akan menjadi dasar untuk membangun dan mengoperasikan Pabrik Nikel berdasarkan terobosan technologi MACH lisensi milik Monolith Co., Ltd," lanjutnya.

Alman menambahkan, melihat perkembangan pabrik-pabrik yang telah ada di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara, selama ini lebih banyak hanya mengolah nikel menjadi nikel pig iron dan feronikel yang kemudian diturunkan menjadi stainless steel.

Sementara itu, pabrik pengolahan nikel bernilai tinggi seperti mixed hydroxide precipitate (MHP) atau mixed sulphide precipitate (MSP) yang digunakan untuk menjadi prekursor atau katoda yang akhirnya menjadi baterai kendaraan listrik, masih belum banyak berdiri di Indonesia.

"Setelah sekian lama melakukan studi dari teknologi pengolahan nikel yang ada, kami akan membangun dan mengoperasikan Pabrik Pengolahan Nikel berdasarkan terobosan MACH untuk memproduksi Nickel Hydroxide, Crude Fe-Ni, Magnesium Oxide, Silica, melalui teknologi ramah lingkungan, tanpa gerak, tanpa limbah cairan yang keluar, Teknologi yang sangat aman dari sisi ekologi. dengan tidak menggunakan tekanan tinggi,” kata dia.

Ia menjelaskan pihaknya, mendukung program Pemerintah Indonesia yang telah melarang ekspor mineral non-olahan untuk mencegah keluarnya sumber daya alam mineral melalui ekspor barang mentah dan berharap adanya pengembangan industri lokal. 

Dimana sejauh ini, Industri Ferronickel, Nickel Pig Iron tumbuh dengan mantap, dan di beberapa daerah juga telah mulai pabrik pengolahan nikel untuk baterai sekunder. Dengan adanya teknologi ini, sangat selaras dengan harapan  pemerintah untuk mendukung teknologi biaya rendah, efisiensi tinggi ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement