Menurutnya, saat ini kapasitas produksi susu sapi di Indonesia kurang lebih 1 juta ton. Jumlah ini pun masih dibawah konsumsi perkapita masyarakat sehingga pemerintah masih harus mendatangkan lebih lewat jalur impor. Sehingga, kebutuhan susu sapi ini akan jauh lebih banyak ketika program makan siang gratis ini diterapkan.
Meski demikian, Amran menilai program makan siang gratis ini memiliki dampak ekonomi yang cukup besar secara nasional. Sebab perputaran uang yang terjadi lewat belanja bahan baku makanan di level petani akan lebih besar ketimbang sebelumnya.
"Makan bergizi tidak berdiri tunggal, ini adalah hilir, hulu ada beras, cabai, ayam dan lain lain, ini kita targetkan menggunakan produksi dalam negeri, kalau ini berjalan akan menggerakan ekonomi," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)