sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pesan Erick Thohir ke Garuda (GIAA): Ngapain Kita Bisnis Gaya-gayaan

Economics editor Suparjo Ramalan
27/06/2022 14:45 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap agar bisnis PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), ke depannya bukan untuk 'gaya-gayaan'.
Pesan Erick Thohir ke Garuda (GIAA): Ngapain Kita Bisnis Gaya-gayaan. (Foto: MNC Media)
Pesan Erick Thohir ke Garuda (GIAA): Ngapain Kita Bisnis Gaya-gayaan. (Foto: MNC Media)

Menurutnya, homologasi yang dicapai emiten bersandi saham GIAA ini merupakan hasil kerja keras banyak pihak, sehingga mampu menghasilkan keputusan terbaik. 

"Bahwa penyelesaian ini konkret tidak setengah-setengah, karena dalam melakukan perbaikan sebuah perusahaan, apalagi BUMN yang harus sehat dan juga bagian kita mengintervensi market seperti harga tiket yang lagi mahal hari ini, kan ini menjadi penyeimbang," tutur dia. 

Di tempat terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebut implementasi rencana bisnis perusahaan akan dilakukan setelah 30 hari pasca pengumuman PKPU atau terhitung sejak Senin 27 Juni 2022. 

"Yang jelas, alhamdulillah ternyata tahap ini (PKPU) bisa kita lewati lancar, hari ini dan tentu saja, sesuai dengan kesepakatan hari ini, proses restruk kita akan dilanjutkan 30 hari, untuk finalisasi dengan semua kreditur, alhamdulillah bisa sampai di tahap ini meski tertunda 1 pekan kemarin," ungkap Irfan kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Adapun aksi korporasi yang dibidik emiten dengan kode saham GIAA ini diantaranya melakukan rights issue sebanyak dua kali. Langkah ini untuk memperkuat modal perusahaan. Rights issue pertama pemerintah akan menginjeksikan Rp7,5 triliun untuk porsi awal restrukturisasi Garuda. Di mana pemerintah mengalokasikan penyertaan modal negara dari cadangan pembiayaan investasi, pembiayaan operasional, dan pendanaan restrukturisasi selama 2022-2023.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement