Semakin tinggi kewenangan, Sri Mulyani menilai, sebetulnya semakin besar kewajibannya untuk menjaga agar kewenangan. Mengelolanya, serta mengeceknya.
"Karena kalau tidak, pasti manusia apapun pendidikannya, latar belakang suku, agama, dan ras nya, dia biasanya terpeleset pada saat dia tidak diawasi," ujarnya.
"Jadi, pengawasan dan built-in check and balance sebetulnya adalah upaya manusia secara sengaja dalam organisasi menciptakan rambu-rambu agar kita terus waspada terhadap berbagai godaan, kemungkinan, dan possibilities untuk kita kemudian terlena dan terpeleset ke tata kelola yang tidak baik," jelas Sri Mulyani.
Dia menghargai upaya Kemenkeu yang terus mencoba membangun check and balance dan terutama leadership, tidak hanya dari sisi Inspektorat Jenderal (Itjen), karena sebenarnya check and balance pertama adalah pada diri sendiri.