IDXChannel - Petani sayuran di Kabupaten Bandung Barat (KBB) keberatan dengan dicabutnya subsidi pupuk oleh pemerintah.
Pasalnya mereka otomatis harus membeli pupuk non subsidi di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok imbas kenaikan BBM.
Salah satu petani di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Usep Saefudin (41) mengaku kesulitan setelah penghapusan pupuk bersubsidi. Sebagai petani dirinya tentu ingin mendapatkan pupuk dengan harga murah dan barangnya juga mudah didapat.
"Petani itu ingin harga pupuk murah karena disubsidi pemerintah, dan stok barangnya juga gampang. Tapi sekarang pupuk subsidi malah dicabut," ucapnya, Sabtu (17/9/2022).
Menurutnya, penghapusan subsidi pupuk ditambah dengan kenaikan harga BBM berpotensi memengaruhi ongkos atau biaya produksi pertanian. Sebab harga-harga kebutuhan pertanian dipastikan ikut melonjak, sehingga sangat berdampak kepada petani kecil.
"Obat pestisida mahal, pupuk subsidi dicabut, apalagi BBM naik. Kami mohon ke pemerintah agar kembali menyalurkan pupuk subsidi seperti ZA dan SP-36 yang dibutuhkan petani," imbuhnya.
Dikatakannya, semenjak penjualan pupuk subsidi dicabut biaya perawatan pertanian melonjak hingga tiga kali lipat. Sementara disaat pengeluaran ongkos perawatan melonjak imbas kenaikan BBM, harga-harga hasil pertanian justru malah anjlok.
Misalnya untuk komoditi tomat yang sempat menembus hingga di atas Rp10 ribu perkilogram. Kini harganya mengalami penurunan hingga ke level terendah. Bukan hanya tomat, harga burkoli juga hanya laku dijual Rp2 ribu perkilogram dan kembang kol Rp2 ribu perkilogram.
Rendahnya harga jual aneka sayuran itu sangat memukul petani karena harus bertahan hidup disaat kondisi yang sulit. "Saat ini harga jual sayuran di tingkat petani terjun bebas, bahkan ada yang tidak laku dijual sehingga dibiarkan membusuk di kebun," tuturnya.
Seperti diketahui Kementerian Pertanian (Kementan) telah menghapus penjualan pupuk subsidi bagi petani sejak bulan Juli 2022. Jenis pupuk subsidi yang dicabut tersebut dan kini dikenakan harga non subsidi di antaranya ZA, SP-36, dan Organik Granula.
(SAN)