Pada 2019, Kokok yang saat itu menjabat Direktur Utama PT PEL memerintahkan Irsyam Bakri untuk mengambil alih kapal Lumbung Dewata dengan dalih akan ada pergantian kru. Hal itu ditindaklanjuti oleh
Wawan Sulistiawan dengan menempel stiker PT PEL di kapal itu.
PT BGT yang keberatan dengan ulah PT PEL itu akhirnya melapor ke Pola Bali, Januari 2021 lalu. "Dengan pengambilalihan sejak 2019, PT BGT mengalami kerugian hingga Rp40 miliar," ungkap Yuliar. (TIA)