Perusahaan patungan ini akan dimiliki 50:50 oleh Petronas dan Eni. Model ini mengikuti jejak keberhasilan Azule Energy, perusahaan patungan Eni dan BP di Angola.
Nantinya akan dilakukan pertukaran aset antara blok gas di Malaysia dan Indonesia, meski Petronas menegaskan blok seperti Binaiya dan Serpang tidak akan dimasukkan ke dalam struktur baru.
CEO Eni, Claudio Descalzi, menyatakan Asia merupakan wilayah strategis dalam transisi energi global, terutama Indonesia dan Malaysia.
“Kerja sama lintas negara, seperti antara Malaysia dan Indonesia ini, adalah kunci untuk menghadirkan solusi energi jangka panjang,” ujarnya.
Perusahaan patungan Petronas-Eni ini diyakini bisa menjadi pemain penting dalam industri gas Asia Tenggara. Tak hanya itu, perusahaan beru ini mendukung ketahanan energi dan transisi ke sumber daya yang lebih bersih.
(Ibnu Hariyanto)