Keberhasilan liability management melalui Bond Tender Offer dan Open Market Repurchases pada tahun 2022 memberikan dampak positif bagi perseroan seiring meningkatnya kepercayaan investor dan menurunnya beban pembiayaan pada 2024.
Pasca liability management 2023 ini, nilai utang obligasi PGN Saka tersisa menjadi sekitar USD156 juta dari nilai penerbitan obligasi semula yaitu USD625 juta.
Debt-to-equity ratio (DER) perusahaan juga mengalami peningkatan dari 1,21x di 2021 menjadi 0,63x pada 2022 dan peningkatan kepercayaan Investor. Selain itu perusahaan mendapatkan pengurangan beban pembiayaan Perusahaan pada tahun 2023-2024 nantinya.
"PGN Saka terus mengkaji skema terbaik sebagai strategi liability management atas obligasi global seraya terus memperkuat sinergi dan kolaborasi bersama dengan Subholding Gas demi mencapai target keuangan yang optimal. Hal ini seiring dengan upaya-upaya PGN Saka dalam memperluas eksplorasi, sehingga dapat memberi andil terhadap tambahan energi di dalam negeri," imbuh Avep.
Sinergi kolaborasi yang dilakukan PGN Saka di antaranya melalui konsorsium kontrak rig dengan Pertamina untuk mendapatkan harga yang kompetitif dan mengamankan ketersediaan rig hingga tiga tahun ke depan.
Sepanjang 2022, perseroan mencatat kinerja yang positf. Hal itu memperkuat sinyal yang baik dalam kegiatan operasi PGN Saka di tahun-tahun mendatang. Tercermin dari laba perseroan yang minus USD180 juta menjadi USD6,6 juta di penghujung 2021.
Sementara itu, pendapatan PGN Saka hingga akhir 2022 tercatat sebesar USD611,48 juta, meningkat 169% dari USD361,84 juta pada 2021. Sementara itu, laba bersih PGN Saka pada 2022 tercatat sebesar USD86,17 juta atau 136% dari target yang ditetapkan pemegang saham sebesar USD36,49 juta.
(FRI)