IDXChannel - Harga makanan jadi di DKI Jakarta mengalami kenaikan 2,07 persen. Hal ini terjadi menjadi salah satu penyebab inflasi di wilayah itu.
Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi usai melaksanakan High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (HLM TPID) di Pendopo Balaikota DKI Jakarta pada Rabu (6/3/2024).
Heru mengungkapkan kenaikan makanan jadi di Jakarta cukup tinggi dan menjadi salah satu penyumbang utama inflasi.
"Tadi seperti makanan jadi itu 2,07 persen kenaikannya. Itu yang jadi perhatian Pemda DKI bersama dengan pemerintah pusat dan BI dan BPS, Polda, dan Bulog," kata Heru.
Heru menyebutkan ada sejumlah indikator yang menyebabkan inflasi di Jakarta mengalami kenaikan selama beberapa waktu terakhir.
"Ada beberapa poin yang menjadi faktor-faktor inflasi di DKI terutama terkait dengan listrik, bahan bakar dan bahan pangan tentunya makanan itu makanan jadi yang terutama," jelas Heru Budi.
Sekadar informasi, harga berbagai komoditas pangan di Jakarta mengalami lonjakan selama beberapa waktu terakhir.
Beras kualitas medium sudah berada di angka Rp15.000 -Rp16.000 per kilogram sedangkan untuk kualitas premium ada di atas Rp20.000 per kilogram.
Selain itu harga telur ayam juga mengalami lonjakan dari yang sebelumnya Rp28.000 menjadi Rp32.000 ribu per kilogram. Komoditas cabai dan sayur-sayuran juga turut mengalami kenaikan.
Pemerintah beralasan mendekati bulan puasa, cuaca buruk dan bencana banjir menjadi penyebab naiknya harga berbagai komoditas pangan beberapa waktu terakhir.
(NIY)