sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PLN Krisis Batu Bara, Erick Thohir: Kalau Sampai Mati Listrik, Bahaya

Economics editor Suparjo Ramalan
07/01/2022 10:18 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir ungkap kekhawatiran saat PLN krisis batu bara.
PLN Krisis Batu Bara, Erick Thohir: Kalau Sampai Mati Listrik, Bahaya (Dok.MNC Media)
PLN Krisis Batu Bara, Erick Thohir: Kalau Sampai Mati Listrik, Bahaya (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku khawatir saat terjadinya defisit pasokan batu bara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT PLN (Persero). Pasalnya, krisis energi primer itu berdampak pada distribusi listrik secara nasional. 

Dia mengingatkan, pasokan listrik merupakan komponen terbesar atas pertumbuhan makro ekonomi Indonesia. Lantaran, operasional semua sektor industri dalam negeri bergantung pada supply listrik yang diberikan PLN. Erick menilai sangat membahayakan bila terjadi pemadaman akibat kelangkaan batu bara. 

"Karena itu Bapak Presiden (Joko Widodo) meminta PLN dan perusahaan batu bara harus memprioritaskan kebutuhan dalam negeri. Kenapa? Ekonomi kita lagi tumbuh, dan listrik ini adalah kompinen besar bagi pembamgkitan industri dam ekonomi. Kalau sampai mati ini jadi bahaya," ujar Erick dalam sesi wawancara dalam program iNews Prime, dikutip Jumat (6/1/2022). 

Erick merasa aneh saat BUMN di sektor kelistrikan itu mengalami defisit pasokan batu bara. Padahal, Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar ketiga di dunia. Namun, Erick mengakui ada kesalahan manajerial. Salah satunya, perihal harga batu bara wajib pasok atau Domestic Market Obligation (DMO).

Memang, terjadi disparitas harga DMO untuk PLN dan harga ekspor batu bara ke luar negeri. Artinya, produsen batu bara memilih mengekspor energi primer itu karena nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan di supply ke PLN. 

"Indonesia ini negara yang memproduksi batu bara, kalau terjadi krisis kan aneh, ada yang salah. Hongkong dan beberapa negara saja yang tidak banyak batu bara saja mereka tidak krisis. Artinya apa? Ada yang harus diperbaiki, salah satunya waktu itu rapat jelas bahwa PLN harus membuat kontrak jangka panjang, toh sudah ada harga DMO-nya. Dan harga DMO itu kalau bisa nanti harganya di bawah harga DMO, kan tinggal direvisi setiap tahun," ungkap dia. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement