Adi menuturkan, keandalan listrik PLN dapat terbukti dengan terus meningkatnya permintaan tambah daya listrik dari HNI. Awal kerja sama PLN dengan HNI yang terjalin pada Agustus 2018 berupa pasokan listrik sebesar 40 MVA dari PLN, dan terus meningkat hingga saat ini mencapai 220 MVA.
Melalui SPJBTL yang diteken hari ini, HNI akan mendapat tambahan daya sebesar 90 MVA pada Desember 2022.
"Selain itu, HNI juga berkomitmen pada Maret 2023 untuk kembali menambah daya listrik sebesar 30 MVA, sehingga total kapasitas terpasang pada Maret 2023 menjadi 340 MVA," terang Adi.
Permintaan suplai daya juga datang dari PT Celebessi Metalindo Utama dengan kebutuhan daya 450 MVA, PT Buttatoa Smelter Pratama sebesar 236 MVA, PT Central Omega Resources Industri Indonesia Tbk (CORII) sekitar 180 MVA, dan PT Industri Smelter Nusantara (ISN) sebesar 70 MVA.
Ia memprediksi kebutuhan listrik di Sulawesi bakal kian meningkat seiring pertumbuhan industri di wilayah tersebut, termasuk untuk industri smelter. Kebutuhan listrik untuk fasilitas smelter di Sulawesi diproyeksikan lebih dari 6.000 MVA.