Darmawan pun memastikan jumlah SPBKLU akan terus bertambah. Hingga 2030 direncanakan fasilitas tersebut akan mencapai 68.800 unit dengan prediksi jumlah pengguna kendaraan listrik roda dua mencapai 2,1 juta unit.
Menurutnya, dengan adanya SPBKLU tersebut pengguna kendaraan listrik roda dua cukup menukarkan baterainya ke SPKBLU dan tidak perlu lagi menunggu pengisian daya listrik.
"Jadi konsepnya sangat mudah, pengguna motor listrik cukup datang ke SPBKLU lalu menukarkan baterai dengan yang dayanya sudah terisi penuh dan siap untuk digunakan," tutur dia.
Untuk mempercepat pembangunan SPBKLU, PLN pun membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta. Hal ini pun jadi kesempatan untuk membuka usaha baru. Dalam kerja sama tersebut, calon mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPBKLU.
"Kami ingin membuat ekosistem kendaraan listrik ini tumbuh. Kami terbuka untuk bekerja sama dengan pengusaha yang tertarik," ujarnya.
Untuk SPBKLU, saat ini sudah ada kerja sama antara PLN dengan Swap dan Volta. Jumlah ini akan terus berkembang mengingat masih ada proses kerjasama dalam tahap finalisasi.
(DES)