Dia memastikan PLN bisa memimpin akselerasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, selain menjadi menyediakan infrastruktur pendukung EV di dalam negeri.
Transformasi ke kendaraan listrik, lanjut Darmawan, berkontribusi besar terhadap transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Sebab, 1 liter kendaraan bahan bakar minyak (BBM) menghasilkan emisi karbon sebesar 2.4 Kilogram (Kg) CO2e.
Secara ekuivalen 1 liter BBM sama dengan 1.5 Kwh. Jika dibandingkan dengan listrik, maka emisinya hanya mencapai 1.3 Kg CO2e.
"Dengan kita beralih menggunakan kendaraan listrik saat ini maka secara otomatis telah membantu menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK) hampir 50 persen," ucapnya.
Selain mengurangi GRK, transisi ke kendaraan listrik juga sejalan dengan upaya kemandirian energi secara nasional. Saat ini, BBM sebagian besar diperoleh dengan cara mengimpor. Berbeda dengan energi listrik yang 100 persen diperoleh dan dikelola secara mandiri.